Kershaw Mengecam Cardinals karena Video Pra-pertandingan: ‘Liga Kacangan’

## Kershaw Geram: Video “Bush League” Cardinals Picu Amarah Sang LegendaSt.

Louis, MO – Clayton Kershaw, sang legenda lempar kidal Los Angeles Dodgers, dikenal dengan ketenangannya di atas gundukan.

Namun, ketenangan itu sirna di Busch Stadium, Minggu (7/5) lalu.

Bukan karena performa buruknya, melainkan karena provokasi pre-game yang dilakukan oleh St.

Louis Cardinals.

Menurut laporan yang beredar, Cardinals menayangkan cuplikan video di stadion yang menampilkan momen-momen kurang menyenangkan bagi Kershaw di masa lalu, termasuk home run tiga angka Matt Adams yang ikonik dari postseason 2014.

Tindakan ini, menurut Kershaw, adalah “bush league” – istilah yang merendahkan dan mengindikasikan tindakan amatiran dan tidak profesional.

“Saya tidak tahu apa tujuannya,” ujar Kershaw dengan nada kecewa.

“Saya rasa itu tidak perlu.

Ini bukan level yang seharusnya dilakukan oleh organisasi seperti Cardinals.

“Reaksi Kershaw ini bukan tanpa alasan.

Sebagai salah satu pitcher terbaik sepanjang masa, Kershaw telah mengukir sejarah panjang di Major League Baseball.

Mengungkit kembali momen-momen buruknya, apalagi sebagai bahan bakar motivasi bagi tim lawan, jelas merupakan tindakan yang meremehkan dan tidak menghormati pencapaiannya.

Memang benar, momen-momen seperti home run Adams adalah bagian dari sejarah baseball dan tidak bisa dihapus.

Namun, menayangkannya secara sengaja sebelum pertandingan, dengan tujuan untuk mengganggu mentalitas pemain lawan, melampaui batas persaingan sehat.

Dari sudut pandang Cardinals, mungkin ini hanyalah cara untuk membangkitkan semangat tim dan penggemar tuan rumah.

Namun, tindakan ini berpotensi bumerang.

Alih-alih melemahkan Kershaw, mereka justru memicu amarah dan motivasinya.

Statistik memang tidak bisa berbohong.

Kershaw memiliki rekor yang kurang memuaskan di postseason dibandingkan musim reguler.

Namun, mengungkit kembali kegagalan masa lalu tidak akan mengubah fakta bahwa ia adalah pitcher dengan segudang penghargaan, termasuk tiga gelar Cy Young Award dan satu gelar World Series.

Sebagai seorang jurnalis olahraga, saya percaya bahwa persaingan yang sehat adalah bagian penting dari olahraga.

Namun, ada garis tipis antara persaingan dan tindakan yang merendahkan.

Dalam kasus ini, Cardinals telah melampaui batas tersebut.

Komentar mendalam saya, tindakan Cardinals ini mencerminkan kurangnya sportivitas dan rasa hormat terhadap lawan.

Kershaw, yang dikenal dengan profesionalisme dan kerendahan hatinya, pantas mendapatkan perlakuan yang lebih baik.

Pada akhirnya, tindakan Cardinals ini justru memperkuat citra Kershaw sebagai sosok yang berkelas dan profesional.

Di tengah provokasi yang tidak perlu, ia tetap fokus pada tugasnya dan menunjukkan kematangan mental yang luar biasa.

Pertanyaannya sekarang, apakah tindakan “bush league” Cardinals ini akan menjadi motivasi tambahan bagi Kershaw untuk membuktikan dirinya sekali lagi?

Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Namun, satu hal yang pasti: Kershaw tidak akan melupakan perlakuan yang ia terima di Busch Stadium.